Tuesday, June 14, 2022

Pengumpulan Al-Quran; Bacaannya

RINGKASAN ULUMUL QURAN AZ-ZARQANI DALAM MANAHIL IRFAN

Pengumpulan Al-Quran

1.     Pengumumpulan Al-Quran memiliki dua pengertian; pengumpulan bacaan di dalam hati dan pengumpulan tulisan dalam media tulis.

2.     Pengumpulan bacaan terjadi dalam tiga tahap; pada masa Rasulullah, pada masa Abu Bakar as-Shiddiq, dan pada masa Usman bin Affan

3.     Banyak usaha penyesatan melalui tuduhan yang tidak berdasar, dilakukan oleh musuh-musuh islam.

 

Pengumpulan Bacaan Al-Quran

1.     Rasulullah merupakan Nabi yang ummy, sangat menjaga setiap ayat yang diturunkan dengan memastikan terhafal lengkap di dalam memorinya.

2.     Dalam keadaan kesusahan menerima wahyu, Nabi masih tetap mengerak-gerakkan bibirnya untuk mengulang wahyu yang baru diturunkan, sehingga ditegur oleh Allah melalui surat Al-Qiamah.

3.     Rasulullah menjadikan kehidupannya penuh dengan Al-Quran, baik siang ataupun malam hari.

4.     Jibril selalu memperdengarkan Al-Quran pada Rasulullah dan mendengarkannya dari beliau setiap tahun 1x, pada tahun wafat Rasulullah dilakukan 2x.

5.     Para sahabat mencontohi Rasulullah supaya hidup Bersama Al-Quran, sehingga berlomba-lomba dalam memperbanyak hafalan dan pemahaman Al-Quran.

6.     Hafalan Al-Quran dan pemahamannya merupakan bekal berharga bagi para sahabat, sehingga ada yang menjadikannya sebagai mahar.

7.     Rumah para sahabat tidak pernah sepi daripada bacaan Al-Quran, sehingga menjadi kebanggaan jika membaca, atau membacakan, atau mengajarkan bacaan Al-Quran kepada orang lain.

8.     Jumlah penghafal Al-Quran pada masa Rasulullah sangat banyak, dalil syuhada tragedy bi’r Maunah dan perang di Yamamah. Semua syuhada adalah para qurra. 

9.     dari golongan muhajirin: diantaranya empat khulaurrasyidin, thalhah, saad, ibn mas’ud, Huzaifah, Salim budak Huzaifah, Abu Hurairah, Ibnu Umar, Ibnu Abbas, Amru bin Ash dan anaknya Abdullah, Muawiyah, Ibnu Zubair, Abdullah bin as-Saib, Aisyah, Hafsah, Ummu Salamah, 

10.  dari golongan anshar, diataranya; Ubay bin Kaab, Muaz bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Abu Dardak, Majma’ bin Harisah, Anas bin Malik, Abu Zaid (Qays bin As-Sakan).

11.  Qiila, “Sebagian mereka mengkhatamkan Al-Quran setelah wafat Rasulullah”. 

12.  Imam Jazary berkata, “Pegangan utama dalam penulisan Al-Quran adalah hafalan dalam hati dan dada, buka pada tulisan di atas buku dan mushaf. Ini merupakan suatu keistimewaan paling mulia bagi umat ini, ….”

 

13.  Dalam shahih bukhari disebutkan bahwa Anan bin Malik mengatakan, “hanya empat orang yang menghafal Al-Quran setelah Nabi wafat, mereka adalah Abu Darda’, Mu’az bin Jabal, Zaid bin Tsabit, Abu Zayd (Qays bin as-Sakan). Hadis ini juga diriwayatkan oleh Abu Daud sesuai dengan syarat syaikhaini.

14.  Pembatasan dalam hadis Anas ini bersifat nisbah, bukan secara mutlak. Karena dalam ucapan Anas lain, Ketika ditanyakan oleh Qatadah siapa yang mengumpulkan Al-Quran pada masa Rasululla, Anas menjawab, “ada empat orang, semuanya dari golongan ansar. Mereka adalah Ubay bin Ka’ab, Mu’az bin Jabal, Zaid bin Tsabit dan Abu Yazid”. 

15.  Al-Mawardi mengatakan, “Tidak harus realita pada Rasulullah persis seperti ucapan Anas, karena Anas tidak mungkin mengecek setiap sahabat yang jumlah sangat banyak. Serta Anas sendiri menceritakan tentang dirinya bahwa beliau menyempurnakan Al-Quran setelah Nabi wafat. Bahkan dalam shahih Bukhari juga disebutkan bahwa Nabi Saw menyuruh untuk mempelajari Al-Quran dari empat sahabat, mereka adalah Abdullah bin Ma’ud, Salim, Mu’az bin Jabal dan Ubay bin Ka’ab.

16.  Sebagian berpendapat bahwa maksud ucapan Anas adalah pengumpulan dalam bentuk tulisan, bukan hafalan. Sebagian lain berpendapat bahwa itu merupakan pengumpulan seluruh bentuk qiraat, atau pengumpulan dalam bentuk talaqqi dan musyafahah langsung dari Rasulullah. Atapun pengumpulan yang bersifat sedikit demi sedikit sampai tahap sempurna penurunan Al-Quran

17.  Jawaban Zarqani, beliau mengutip kata al-maziri:

Banyak kaum atheis berpegang pada pendapat Anas, pada dasarnya mereka tidak memiliki sandaran apa-apa. Sedangkan kita tidak akan menerima pemahaman tekstual dari ucapan Anas. Kita menerimanya, bagaimana mereka tau kenyataan (pada masa Nabi) demikian, kita menerimanya, akan tetapi bukan berarti ketika tidak semua sahabat menghafal dalam jumlah banyak meniadakan keberadaan satu kelompok sahabat tidak menghafal jumlah banyak. Tidak termasuk ke dalam syarat mutawatir setiap orang harus menghafal semuanya, cukup jika semua orang menghafal semuanya, walaupun dalam bentuk pembagian.  

 

18.  Ini merupakan kondisi sahabat pada masa rasulullah hidup, sedangkan setelah rasulullah wafat jumlah penghafal Al-Quran dari sahabat bertambah banyak. 






Saturday, November 9, 2019

Happy Birthday, Rasullah Muhammad Saw

Muhammad adalah nama yang sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari.
Muhammad adalah nama yang selalu didengar setiap suara azan dan iqamah dilantunkan.
Muhammad adalah nama yang selalu dibacakan dalam setiap tahiyat.
Beliau adalah sosok yang walaupun sudah  wafat 15 abad yang lalu, tapi kepribadiannya mesti hidup di dalam sendi-sendi kehidupan setiap muslim. Di dalam ketiadaannya, nama dan jiwanya selalu hidup, hal inilah pesan yang disampaikan pada setiap tahiyyat. kita membacakan, "Keselamatan bagi(mu) wahai sang Nabi, begitu juga rahmat Allah dan segala keberkahanNya".
Setiap hari tidak kurang dari 9x kita mengulangi kalimat tersebut, di kalimat tersebut digunakan dzamir mukhatab, seakan-akan sedang berbicara langsung dengan Rasullah. Hal ini mengisyaratkan bahwa Rasullah Muhammad sang Nabi akhir zaman masih membersamai kita di dalam alamnya. 

Rasullah Saw telah mengakhiri kehidupan manusianya pada umur 63 tahun, perlu diyakini bahwa Rasullah masih hidup sesuai dengan alamnya di dalam makamnya. bagaimana mungkin? hal ini telah disebutkan oleh Rasulllah ketika hidupnya, bahwa Allah mengharamkan tanah untuk memakan jasad para nabi-nabiNya. di dalam Al-Quran juga Allah menegaskan bahwa dilarang mengira bahwa mereka yang mati di jalan Allah telah mati benar-benar mati, akan tetapi mereka sebenarnya masih hidup disisi tuhanNya. kalau sekiranya level manusia biasa dikatakan masih hidup di dalam kuburnya, bagaimana dengan sosok Muhammad yang berada pada level Nabi, bahkan sebagai penghulu para nabi.

Begitu banyak hadis yang menceritakan bahwa Rasulullah mengetahui semua apa yang dikerjakan oleh ummatnya hingga saat ini, setiap shalawat yang dibacakan, akan diantarkan langsung kehadapan Rasulullah. setiap muslim yang berziarah ke Madinah, tanpa berziarah ke makam Rasulullah, maka akan dikatakan sombong. Dahulu, ada dua orang Eropa yang sedang berusaha mencuri jasad Rasulullah dengan cara menggali dari bawah tanah. Kemudian Rasulullah membocorkan rencana licik mereka kepada pemimpin muslim terkuat, Imaduddin Zanky. Sehingga Allah menakdirkan makam rasulullah selamat dari upaya jahat. Bukankah ini juga tanda bahwa Rasullah masih hidup sesuai dengan alamnya?.

Pada suatu hari syaikh Syakrawi bertanya dalam sebuah seminar, kemana mengalir air pemandian rasulullah ketika wafat?. pada saat itu, seorang peserta mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendapatkan jawabannya, tapi dia tidak berkuasa mendapatkan jawaban tersebut. Di dalam kelelahan, beliau tertidur dan berjumpa dengan Rasulullah. ketika itu Rasulullah bersama seorang lelaki lain yang sudah tua. Rasulullah memberitahukannya bahwa air pemandian tersebut menguap ke langit, kemudian berubah menjadi hujan. dimana saja hujan itu turun, maka di tempat itu akan dibangunkan mesjid. Peserta tersebut langsung memberitahukan Syakh Sya'rawy bahwa dia sudah menemukan jawaban dari Rasullah di dalam mimpi. Kemudian syaikh Syakrawi bertanya kepada peserta tersebut, "Taukan kamu siapakah lelaki tua yang mampir bersama Rasulullah di dalam mimpimu?. Syaikh Syakrawi memberitahukannya bahwa lelaki tua tersebut adalah dirinya, yang hadir bersama Rasulullah untuk memberi jawaban atas kegigihannya. hal ini mengisyaratkan bahwa Rasullah selalu membersamai umat-umatnya. Memilih umat-umatnya yang tulus untuk dijumpainya, kecintaan Rasulullah kepada ummatnya melebihi kecintaan ummatnya kepadanya.

Banyak dari kita mungkin mengakui bahwa mencitai Rasulullah adalah sebuah kewajiban, walaupun benar ucapan tersebut, tetapi terkadang yang mengucapkan itu mengandung dusta. mengakui mencintai Rasulullah tapi tidak ada rasa cinta di dalam hatinya. Bukankah cinta itu adalah rasa? bagaimana mungkin kita mengakui cinta tapi kita tidak memiliki rasa cinta. Apakah layak kita mengatakan cinta kepada kekasih, sedangkan hati kita tidak merasakan cinta kepada dia?. atau Bisa kita katakan bahwa ini adalah level terendah daripada cinta, cinta yang hanya terbatas pada lisan, tidak bersumber daripada hati. Rasulullah pernah menegur Umar, sepatutnya cinta Umar kepada Rasulullah harus melebihi cintanya pada keluarga, dan bahkan melebihi cinta diri sendiri. di dalam hadis tersebut, Rasulullah menggunakan kata-kata hubb, yang secara bahasa berarti cinta yang bersumber daripada akal, kemudian mengekal di dalam hati.

dalam pepatah arab dikatakan, "barangsiapa yang mencintai sesuatu, maka akan sering menyebut-nyebutnya". di dalam pepatah indonesia, "Cinta itu buta". Adakah konsep cinta dari kedua pepatah tersebut tercermin di dalam diri ketika mengakui mencintai Rasulullah?. Mencintai artinya siap berkorban untuk yang dicintai, siap membela yang dicintai di dalam kondisi apapun, siap menerima segala resiko dari pembelaan terhadapnya. mencinta artinya selalu merasa deg-degan ketika berdekatan dengannya, selalu merasa senang ketika mempu menyenanginya, selalu merasa malu ketika melanggar perintahnya. Inilah hakikat daripada cinta. 

Paman nabi Abu Lahab, karena kecintaanya kepada nabi ketika nabi Lahir dengan memerdekakan budaknya. Allah ringankan azab baginya di setiap malam kelahiran Rasulullah. Sekiranya Abu Lahab  saja mendapatkan keringanan azab karena kesenangannya terhadap kelahiran Nabi, apalagi dengan ummatnya yang selalu menyebut namanya. kecintaan kepada nabi selalu akan mengingatkan kita kepada hari lahir sosok Nabi Akhir Zaman, manusia terbaik sepanjang sejarah umat manusia. Memperingati hari lahir nabi bukan hanya sekedar seremonial belaka, akan tetapi dibalik tersimpan ribuan pesan yang perlu direnungkan oleh setiap muslim, bahkan umat manusia. cocok seperti yang diucapkan oleh Syaikh M. Said Ramadhan Albuthy bahwa memperingati maulid nabi bukan sekedar pelaksanaan belaka, akan tetapi juga berkaitan dengan rasa (cinta). Happy Birthday, Rasulullah Muhammad Saw.






Friday, October 25, 2019

Keunikan Bilangan Di Dalam Al-Quran: Kebetulan atau mukjizat?



Al-Quran merupakan satu-satunya kita suci yang masih original dan masih terjaga dari campur tangan manusia. Di saat Allah menurunkan Al-Quran, bangsa Arab merasakan kekuatan sastra yang sangat luar biasa di dalamnya. Sehingga kemampuan mereka dalam membuat karya sastra tidak sebanding dengan kemampuan Al-Quran. Disamping itu, informasi dan berita yang disampaikan Al-Quran juga membuat bangsa Arab heran dan takjub. Baik itu informasi metafisika ataupun berita tentang bangsa-bangsa terdahulu. Keheranan dan takjub tidak hanya dirasakan oleh bangsa arab yang masih primitive di kala itu, tapi juga dirasakan oleh ilmuan-ilmuan baru yang meneliti Al-Quran di zaman modern. Salah satu keajaiban baru yang ditemukan di dalam Al-Quran adalah keajaiban pada bilangan dan nomor.

Dr. Hasan Abdul Jalil menyebutkan beberapa dalil yang mengisyaratkan keajaiban bilangan di Dalam Al-Quran. Pertama: Al-Quran diturunkan berangsur-angsur, di dalam ayat 106 surat Al-Isra, Allah menggunakan kata-kata; Wa rattalnahu tartiilaa. Kata ini berarti membariskan, mengurutkan dan susunan yang rapi. Maka artinya: kami susun ayat-ayat AL-Quran yang diturunkan secara terpisah-pisah dalam sebuah susunan yang sangat teliti dan sempurna sehingga tidak terdapat berbagai kekurangan dan cacat.  Susunan yang sempurna ini sebagian ulama menganggap sebagai bagian dari keajaiban Al-Quran. Maka keajaiban bilangan merupakan salah satu cara untuk menampakkan keindahan susunan di dalam Al-Quran. Kedua: Al-Quran memuat berbagai macam ilmu dan menjelaskan segala sesuatu yang dibutuhkan sebagai bentuk pembenaran kenabian Rasulullah. Keajaiban bilangan juga bagian dari bentuk pembenaran terhadap Al-Quran. Ketiga: Dalam hal munasabah antar ayat dan surat juga telah diperincikan oleh Al-Quran. Maka, salah satu cara untuk membuktikan keajaiban Al-Quran dari segi munasabah adalah melalui perhitungan matematika. Keempat: Perhitungan yang seperti ini juga pernah digunakan oleh Ibnu Abbas ketika menghitung malam lailatul qadar. Beliau menghitung kosa kata yang ada dalam surat al-Qadr. Dan kata Hiya terletak pada urutan ke-27. Kemudian memutuskan bahwa malam lailatul qadar bisa dicari pada malam 27 Ramadhan. 
Di antara tokoh-tokoh yang membicarakan keunikan bilangan di dalam Al-Quran adalah DR. Abdurrazaq Naufal dengan karyanya Al-‘Ijaz Al-A’dady Li Al-Quran Al-Karim. Abdurrazaq Naufal telah melakukan penelitian secara mendalam pada bilangan dan hitungan di dalam Al-Quran. Kemudian menemukan hal-hal yang menakjubkan. Beliau berkata: “Sungguh apa yang saya temukan ini di bawah bimbingan Allah mesti disiarkan dan disebarkan kepada dunia luas. Supaya kita mengetahui bentuk baru dari keajaiban Al-Quran. Yaitu keajaiban Bilangan di dalam Al-Quran”.
Abdurrazaq Naufal menemukan kesamaan bilangan antara sesuatu dengan kebalikannya. Seperti penyebutan kata Dunia dan Akhirat sebanyak 115 kali. Kata syaithan dan malaikat disebutkan sebanyak 57 kali. Kata hayah dan mautbeserta seluruh isytiqaq-nya disebutkan sebanyak 145 kali. Kata bashar dan bashirah sebanyak 148 kali, Sama seperti jumlah penyebutan qalbu dan fuad. Kata An-Naf’u (manfaat) dan Al fasad (kerusakan) disebutkan sebanyak 50 kali. Kata Al Har (panas) dan al Bard (dingin) disebutkansebanyak 4 kali. Kata Al Shayf (musim panas) dan Al Syita’ (musim dingin) disebutkan 1 kali. Kata As-Shalihat (kebajikan) dan Al Sayyi’at (keburukan) sebanyak 167 kali. Kata Al Thuma’ninah (kelapangan/ ketenangan) dan Al Dhaiq (kesempitan/ kekesalan) sebanyak 13 kali. Kata Nas (manusia) serta yang searti dengannya dan Rasul serta yang searti dengannya, masing-masing disebutkan sebanyak 368 kali. Kata imandisebutkan sebanyak 811 kali, begitu juga kata ilmu serta yang searti dengannya disebutkan 811 kali.
Dibagian kedua Abdurrazaq Naufal menyebutkan contoh-contoh kesesuaian yang lain. Seperti kata iblis disebutkan 11 kali, sama seperti perintah berlindung daripadanya. Kata mussibah dan isytiqaq-nya disebutkan sebanyak 75 kali, sama seperti jumlah penyebutan kata syukur dan isytiqaq-nya, Isytiqaq kata Al Bukhl (kekikiran) dengan Al Hasarah (penyesalan) disebutkan 12 kali, Isytiqaq kata Al ‘Ujub dan al-Ghurur (membanggakan diri/ angkuh) disebutkan masing-masing 27 kali, Isytiqaq kata Al Dhallun dan Al Mawta (orang sesat/mati (jiwanya), masing-masing 17 kali, kata Al-‘Aql dan An-Nur (akal dan cahaya) disebutkan 49 kali, kata Al Zakah (zakat/penyucian) dengan Al-Barakat (kebajikan yang banyak) disebutkan 32 kali, Isytiqaq kata lisan dan mau’izah sebanyak 25 kali. 
Dibagian ketiga Abdurrazaq Naufal menyebutkan contoh-contoh kesesuaian bilangan di dalam Al-Quran seperti, isytiqaq kata huda (petunjuk) dan rahmah (rahmat) disebutkan 79 kali,  isytiqa kata mahabbah (cinta) dan tha’ah(ketaatan), disebutkan sebanyak 83 kali. isytiqaq kata al-birr (kebaikan) dan tsawab (ganjaran pahala), disebutkan sebanyak 20 kali. Isytiqaq kata qunut (beribadah) dan ruku’ (melakukan ruku’), disebutkan sebanyak 13 kali. Kata Al Jahrdan Al’Alaniyah (nyata) disebutkan 16 kali. Kata Al Harf dan Al Zira’ah (membajak/ bertani), disebutkan 14 kali, Isytiqakata Qalil (sedikit) dan syukur, masing-maisng disebutkan sebanyak 75 kali.
Juga Disamping Keseimbangan-keseimbangan Tersebut, Abdurrazaq Naufal juga menemukan juga Keseimbangan Khusus. Seperti Kata Yaum (hari) dalam bentuk tunggal, masing-masing sejumlah 365 kali. Sama dengan jumlah hari dalam satu tahun. Sedangkan kata hari yang menunjukkan kata plural (Ayyam) dan dua (Yaw-mayni) jumlah keseluruhannya 30, sama dengan jumlah hari dalam satu bulan. Di sisi lain kata yang berarti bulan (Syahr) hanya terdapat 12 kali, sama dengan jumlah bulan dalam setahun. Di samping itu, ketika Al-Quran menjelaskan langit ada tujuh, Al-Quran mengulangnya sampai tujuh kali juga.

Selain Abdurrazaq Naufal, Bassam Jarrar juga salah satu peneliti keajaiban bilangan di dalam Al-Quran. Salah satu hal yang didapatkan adalah keunikan angka 19 di dalam di Al-Quran. Angkat tersebut tercantum di dalam surat Al-Mudassir. Menurutnya, Surat Almudatsir merupakan surat pertama dalam risalah Muhammad yang patut diberikan perhatian lebih. Penyebutan angkat 19 bukanlah sebagai suatu kebetulan tapi mengandung hikmah yang perlu dikajih lebih jauh. 
Bassam Jarrar di dalam bukunya membuat beberapa kesimpulan, diantaranya:
1.     Angka 19 di dalam surat mudassir dijelaskan dengan rinci, 
2.     Angka 19 merupakan fitnah bagi kafir, maksud adalah:
a.     Menguji keyakinan bahwa Muhammad adalah rasulullah
b.     Menambah keimanan orang muslim
c.     Menguatkan keyakinan kaum muslimin dan yahudi bahwa bilangan tersebut tidak mungkin berkurang.
d.     Angka ini bersifat tetap, dan tertutup pemahamannya bagi kaum munafik karena mereka memiliki cacat di dalam hati mereka.
3.     Yang membaca ayat ini merasakan bahwa sedang berada di depan sebuah perkara besar.
4.    Pada abad 19, muncul kelompok Babiyah, yang memiliki pengikut sebanyak 18 orang. 19 bersama pendirinya. Ketika pendirinya meninggal diteruskan ideologinya oleh paham Bahaiyah. Pengikutnya mensakralkan angka 19, sehingga mejadikan bulan dalam setahun sebanyak 19 bulan, dalam sebulan ada 19 hari. Kelompok ini ini difatwakan oleh ulama sebagai kelompok sesat. Sehingga kaum muslimin meragukan angka 19 tersebut.
5.     Rasyad Khalifah, warga Negara mesir. Mengeluarkan sebuah jurnal berkaitan dengan angka 19 di dalam Al-Quran. Jurnal ini diterima oleh masyarakat sebelum diketahui bahwa Rasyad Khalifa pengikut Bahaiyah. 
Bassam Jarar kemudian memberikan komentar bahwa sebenarnya angkat 19 ini tidak kaitan sama sekali dengan gerakan bahaiyah, kesesatan mereka sangat jelas, begitu juga sesat ideiologi mereka juga sangat jelas. Bukan berarti mengangkat angka 19 ini sebagai angka utama dalam keajaiban bilangan sebagai bentuk memajukkan dan mendukung ideology Bahaiyyah, bahkan ini dapat meruntuh idiologi mereka sendiri. “kalau seadaniya bilangan 19 ini sebagai peringatan bagi manusia (seperti yang disebutkan oleh Al-Quran), maka manusa akan sampai pada keyakinan bahwa angka 19 ini sebagai peringatan, nasehat dan pelajaran. Singkat kata adalah angkat tersebut menjadi angka dasar dalam mempelajari keajaiban bilangan. Keyakinan tidak akan didapatkan kecuali melalui dalil yang pasti. , dan mukjizat merupakan dalil yang pasti.”. mari kita perhatikan secara seksama.
1.     Surat almudassir, ayatnya pendek, kecuali satu ayat yang panjang yang membahas tentang rahasia dibalik angka 19. Ayat panjang ini manarik perhatian untuk dikaji
2.     Ayat panjang tersebut terdiri dari 57 kosa kata. 19x3=57
3.     Ayat ini dibagi menjadi 3 pembahasan: pertama: 38 kosa kata pertama (2x19=38) membahas tentang rahasia penyebutan angka 19. Kedua: 19 kosa kata terakhir sebagai ta’qib, yaitu penjelas. 
4.     Jumlahkosa kata pada 19 ayat pertama adalah 57, sama seperti jumlah kosa kara pada ayat 31. 
5.     Pada 30 ayat pertama terdapat 95 kosa kata, (19x5=95) 
6.     Ayat 30 Cuma terdiri dari 3 kosa kata, sedangkan pada ayat selanjutkan ada 57 kosa kata. (3x19=57)
7.     Jumlah hurf dari awal surat al-Mudassir hingga sebelum ayat 30 adalah 361 huruf. (19x19=361)

Walaupun demikian, tidak semua ulama menyetujui keajaiban bilangan di dalam Al-Quran.  Sebagian ulama menyatakan Terhadap Keajaiaban Bilangan. Di antara para ulama yang menolak keajaiban bilangan Syaikh Muhammad Saed Ramadhan Al-Buuthy. Beberapa alasan menolak keajaiban bilangan di dalam Al-Quran. Pertama: perbedaan Qiraat. Perbedaan qiraat ini mengakibatkan perbedaan jumlah ayat. Dan juga perbedaan beberapa kosa kata yang ada. Kedua: Kesesuaian dalam bilangan terjangkau oleh kemampuan manusia. Bukanlah hal yang rumit seseorang mengarang suatu buku dengan menyesuaikan jumlah bilangan kosa kata tertentu. sekiranya seseorang mengarang buku dalam 19 halaman, setiap halaman ada 19 baris, setiap baris ada 19 kosa kata. Apakah yang seperti ini juga mukjizat?. Ketiga: Kesesuaian bukanlah keajaibanSemua kesesuaian yang ada adalah bentuk kebenarannya yang disampaikan oleh Rasulullah, Al-Auran benar-benar dari Allah Swt. Bukan ciptaaan nabi Muhammad, ini bukanlah keajaiban. Keempat: Keajaiban bilangan merupakan bid’ahKeajaiban bilangan ini juga hal baru yang ditemukan pada akhir abad 20. Sebelumnya belum ada yang mengungkapkan rahasia penomoran yang ada di dalam Al-Quran.  Kelima: adanya unsur Pengagungan bilangan tertentu, seperti pengagungan angka 19. Keenam: Al-Quran Kitab Hidayah, Bukan Kitab Matematika. Ketujuh: Terjadi kesalahan dalam perhitungan, Dalam perhitungan mencari keajaiban bilangan di dalam Al-Quran terdapat beberapa kesalahan. Sehingga terkesan keajaiban bilangan dibuat-buat oleh yang memiliki kepentingan. Kedelapan: Tidak memerlukan kepada keajaiaban baru, Khazanah Al-Quran beserta keajaiban sudah cukup untuk perkembangan masa sekarang. Tidak membutuhkan kepada keajaiaban baru. Kesembilan: Pilah-pilih pada sebagian peneliti, Pada sebagian peneliti memilah milih dalam perhitungan sesuai dengan keinginan mereka. Pilihan ini didasarkan pada hal-hal yang menimbulkan keunikan. Kesepuluh: Terlalu memaksakan pada sebagian peneliti, Pada sebagian peneliti ada unsur takalluf, takalluf adalah pemaksaan kehendak dalam menentukan keajaiaban bilangan.

Prosesi Salat Jumat di Malaysia



Malaysia merupakan salah satu negara islam yang maju, kemajuannya dari segi pebangunan dan pelayanan melebihi negara lain di Asia Tenggara. salah satu keistimewaan negara ini adalah menjadikan Islam sebagai ciri khas yang selalu ditonjolkan. Menariknya lagi, wewenang kebijakan terhadap agama dipegang langsung oleh raja ataupun sultan. oleh Karena itu, seluruh praktek keagamaan di Malaysia di bawah kontrol kerajaan.


Pada tulisan ini kita melirik sedikit tentang prosesi pelaksaan salat Jumat di Malaysia. Kerajaan telah menjadikan agama Islam sebagai agama wilayah persekutuan dan menjadikan mazhab Syafi'i sebagai mazhab dalam menjalankan praktik keagamaan di Malaysia. 

Pada hari Jumat, hal yang paling ditunggu-tunggu adalah makanan ala kadar, tapi cukuplah untuk mengenyangkan. khususnya bagi pelajar dan pekerja yang selalu mengharapkan bantuan dan kasih sayang orang lain. orang-orang kaya (baik kaya hati ataupun kaya harta) membawa makanan ke mesjid sebelum pelaksaan shalat Jumat. makanan tersebut berupa nasi bungkus, sandwich dan buah-buahan. cukup mengenyangkan, apalagi yang siap sedia menunggu hantaran makanan tersebut. walaupun terkadang makanan-makanan tersebut menghalang jamaah untuk duduk dan mendengar pengajian rutin sebelum Jum'at.

Dalam prosesi salat Jumat, mayoritas mesjid di kawasan selangor mengumandangkan azan 2x pada setiap waktu shalat Jumat. Azan pertama dikumandangkan pada saat masuk waktu Zuhur, azan pertama ini sebagai pertanda bagi masyarakat di luar bahwa mesjid sudah akan melakukan prosesi salat Jumat. azan ini juga berfungsi sebagai isyarat untuk melakukan shalat sunnah qablyah bagi jamaah di  mesjid. karena tidak sah salat sunnah qablyah sebelum masuk waktu zuhur.
sekitar 10 menit setelahnya, bilal mesjid membacakan shalawat kepada Rasul, kemudian menyerahkan tongkat kepada khatib. setelah khatib berada di mimbar dan mengucapkan salam, Muazzin akan mengumandangkan azan kedua. 

Dalam menyampaikan khutbah, umumnya para khatib membacakan khutbah yang sudah di sediakan oleh perkumpulan ulama dalam negeri tersebut. Perkumpulan ulama menulis teks khutbah untuk dibacakan di seluruh mesjid-mesjid yang ada di dalam satu negeri. khutbah tersebut disampaikan dalam bahasa Melayu, hanya pada rukun khutbah saja, khatib membacakannya dalam bahasa Arab. nampaknya, pengulangan rukun khutbah bukanlah hal lazim yang dijalankan di Selangor.

hal ini tentunya memiliki nilai positif, diantaranya adalah permasalahan sosial yang sedang melanda di negeri tersebut bisa disampaikan secara menyeluruh kepada seluruh kaum muslimin setempat. permasalahan tersebut selalu disampaikan dengan menghubungkan antara realitas dengan teks keagamaan. misalnya khutbah tentang menjauhkan diri dari kecelakaan di jalan raya, dikaitkan dengan hadis menjauhkan diri dari mara bahaya. ataupun khutbah tersebut dalam bentuk interpretasi ayat dan hadis yang dikaitkan dengan realitas masa kini.

Ada hal lain membuat saya senang, yaitu penghargaan masyarakat Melayu terhadap raja dan pejabat pemerintah diwujudkan dalam khutbah, pada khutbah kedua khatib akan berdoa untuk kebaikan raja dan permaisurinya, begitu juga akan melantunkan doa untuk kebaikan bagi seluruh pejabat kerajaan. Kebaikan bagi para petinggi kerajaan adalah kebaikan bagi masyarakat juga, Menyerahkan kebaikan para pejabat kerajaan kepada Allah merupakan sebaik-baik pilihan. di samping itu, khatib juga selalu berdoa kepada Allah dijauhkan masyarakat dari aliran-aliran yang menyimpang seperti Syiah, Ahmadiyah dan lain-lain.

setelah itu, proses pelaksanaan shalat Jumat berakhir dengan doa bersama setelah shalat, walaupun ada sebagian jamaah yang tidak sabar untuk keluar. Imam tetap juga melanjutkan doa dan zikir secara berjamaah. Kemajemukan masyarakat di sekitar Selangor tidak membuat pengurus mesjid mengadakan i'adah  shalat Jumat, padahal mazhab kerajaan adalah mazhab Syafi'i. tidak seperti yang diterapkan pada mayoritas mesjid di Aceh.

Tuesday, December 10, 2013

Modernisasi Pendidikan di Aceh


Setelah Belanda mengumumkan perang terhadap kerajaan Aceh. Perhatian kerajaan Aceh Darussalam telah beralih pada peperangan, hal ini menyebabkan kerajaan tidak lagi bisa menjamin keamanan bagi para penuntut ilmu yang merantau ke Aceh. Di samping itu para ulama juga ikut berperang  mengobarkan semangat Rakyat untuk mengusir para penjajah kafir dari tanah Aceh, serta menggapai pahala syahid. Ketika Ibu Kota kerajaan sudah diduduki Belanda, perang masih berlanjut sehingga menyebabkan  banyak tokoh ulama yang menjadi buruan para serdadu belanda. Sehingga pada saat itu pendidikan Aceh terabaikan.
Di awal tahun abad 20 terjadi protes besar-besaran dari aktivis HAM belanda yang menuntut Belanda membalas jasa kepada negeri Hindia belanda atas semua hasil bumi yang telah dirampasnya. Sehingga keluarlah sebuah kebijakan politik baru, yaitu politk etis atau politk balas jasa. Pada saat inilah belanda mulai mendirikan sekolah-sekolah untuk Rakyat di seluruh daerah jajahannya. Tidak terkecuali Aceh. Pada saat itu di Aceh hanya didirikan sekolah setingkat SD bagi Rakyat biasa, dan sekolah lanjutan bagi keturunan belanda dan hulabalang.
Politik Aceh pada saat itu juga berubah, di bawah perintah panglima komando geriliya Aceh. Beberapa ulama menyerahkan diri kepada Belanda dan kembali kembali terjun ke pendidikan. setelah beberapa periode terabaikan. Banyak dayah-dayah yang tutup kerena peperangan, banyak para ulama yang telah duluan syahid. Maka, pada awal abad ke-20 beberapa ulama kembali membangun pendidikan Aceh yang telah mundur.
Pada tahun 1916, tuanku Raja kemala membangun jamiah khairiyah yang berpusat di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. mesjid raya Baiturrahmah menjadi perguruan tinggi terbesar di Asia Tenggara pada masa Aceh Darussalam. Langkah yang di ambil Tuanku Raja keumala sangat sesuai dengan kebijakan baru yang di ambil oleh pimpinan perang gerilya di Aceh. Langkah yang ditempuh tuanku keumala diikuti oleh ulama-ulama lain yang di tugaskan oleh panglima pasukan gerilya Aceh.
Dalam waktu yang relative singkat, bangkitlah kembali pusat-pusat pendidikan Islam yang terkenala di zaman Kerjaan Aceh Darussalam, seperti dayah tanoh Abee, dayah Indrapuri, Dayah Lam Birah, Dayah Krueng Kalee, dayah lamnyoeng, Dayah rumpet, Dayah Tiro, Dayah teupin jaya, Dayah Samalanga dan sebaginya. Dalam tahun 20-an dibangun pula pusat-pusat pendidikan baru yang belum ada pada masa Kerajaan Aceh Darussala,, seperti Dayah Jeurela, Dayah Montasik, Dayah Seulimeun, Dayah Keunalou, Dayah Peudaya, Dayah Garot, dan sebaginya. Di antara ratusan dayah tersebut ada yang merupakan dayah manyang (setingkat menengah) dan ada ya ng merupakan dayah Tengkeu Chik (tingkat tinggi).
Dayah-dayah inilah yang menjadi pusat pendidikan bagi Rakyat Aceh, khususnya bagi orang tua yang tidak setuju dengan sekolah-sekolah yang didirikan oleh belanda. Ataupun sebagai lanjutan setelah menamatkan sekolah Belanda.
Beberapa tahun setelah itu, tiba surat dari Ayahanda Syekh Abdul Hamid dari Makkah, Makkah sebagai tempat pelarian beliau setelah di tuduh komunis oleh pemerintah  Belanda. Surat tersebut berisi anjuran untuk bergerak cepat memperharuhi system pendidikan di Aceh kalau ingin maju kembali. Perintah yang dalam surat tersebut dilaksanakan oleh Tgk. Muhammad Daud Bereuh. Ketika itu memiliki wibawa yang besar dan mendapat dukungan dari sebagian besar ulama Aceh pada saat itu.
Maka terjadilah pembaharuan system pendidikan Islam di tanah Aceh pada tahun 30-an.  Maka, mulai saat itu banyak dayah, dayah manyang dan dayah Tgk chiek yang dibawah asuhan ulama pendukung gerakan pembaharuan tersebut bergerak dalam waktu relative singkat mempebaharui system pendidikannya. Dayah-dayah tersebut tidak hanya memperharuhi sarana tempat belajar dari cara lama ke cara baru. Tetapi juga mempebaharui kurikulum. Kalau sebelumnya cara lama para santri duduk di lantai mendengar syarahan dari guru, dengan cara baru para santri duduk di atas bangku, yang terkadang mencatat catatan di tulis guru di atas papan tulis. Kurikulum yang di ajarkan juga sudah dimasukkan ilmu-ilmu umum, seperti ekonomi, bahasa inggris, belanda, matematika dll.
Di antara dayah-dayah Aceh yang menganut system pembaharuan adalah dayah Keunalo. Dayah Keunalo setelah pembaharuan merubah namanya menjadi Madrasah Najdiah, kemudian menjadi perguruan Islam dengan dua tingkat; tingkat ibditdaiyah dan tingkat tsanawiyah. Begitu juga peguruan Islam seulimun juga menjadi pusat pendidikan terkenal di Aceh yang sangat tidak di senangi oleh belanda. Dan masih banyak lagi dayah-dayah lain yang sudah menerima system pembaharuan mengubah namanya menjadi madrasah. Kemudian melahirkan tokoh-tokoh baru di Aceh yang bergerak memperjuang kemerdekaan dari Belanda.
Gerakan pembaharuan ini tidak terbatas pada perubahan system pendidikan pada beberapa dayah. Akan tetapi di ikuti dengan pengriman duta-duta Aceh ke Sumatra Barat untuk mendalami ilmu agama dengan system modern. Sumatra Barat di saat itu dikenal sebagai daerah pertama di Indonesia yang menganut system modern dalam pendidikan dan menjadi tujuan perantau ilmu Asia Tenggara. Di sekitar tahun 1932 sebuah misi belajar di antar ke Sumatra Barat oleh Teungke Syaikh Ibrahim. Di dalamnya terdapat sekitar 20 orang, yang disebarkan ke dalam madrasah-madrasah baru di Sumatra. Teunku Syaikh Ibrahim sendiri adalah pelopor pembaharuan pendidikan di Aceh, yang keemudian mendirikan JADAM (jamiyah DIniyah Montasiyah) yang kemudian menjadi sekolah terkenal juga di Aceh.
Pembaharuan-pembaharuan yang dilakukan oleh para tokoh ulama ini, sesuai dengan amanat komando geriliya Aceh yang ingin memerdekan Aceh dari penjajah melalui pendidikan. Cita-cita para Rakyat juga tidak berhenti di madrasah-madrasah yang setingkat SD dan SMP. Tapi mereka mempunyai cita-cita membangun Universitas Islam Aceh. Sebagai lanjutan dari Jamiyah Baiturrahmah yang pernah masyhur di seluruh Nusantara. Untuk mewujudkan cita dibangunlah beberapa sekolah lanjutan sebagai tahap terakhir para siswa sebelum menjadi Mahasiswa Universitas Islam Aceh. PUSA berusaha menyatukan semua kulikulum madrasah-madrasah, Dan usaha itu berjalan dengan baik.
Kalau pada tahun 1944 niat untuk mendirikan universitas Islam Aceh, maka Mahasiswanya sudah cukup dan tenaga pengajarpun sudah ada. Akan tetapi perang Asia Timur Raya pecah, kemudian niat suci tersebut berhenti untuk sementara waktu. Kalau seandainya pendirian Universitas berjalan lancar maka Aceh adalah Daerah pertama di Nusantara yang mendirikan Universitas Islam.
 Sekian.



Sumber: Semangat Merdeka, karya A. Hasyimy

Tuesday, July 3, 2012

Dibawah 45 derajat Celsius

Sudan merupakan salah satu Negara yang di-embargo oleh Amerika. Secara pemerintahan atau masyarakat sama sekali tidak ingin memiliki hubungan dengan Amerika. Makanya seluruh khidmah blackberry tidak bisa diakses disini (ka rugo yang mat BB). Bahkan program komputer yang berbasis amerika tidak bisa diakses ataupun diinstall, ex. Antivirus AVG dll. Walaupun begitu masih banyak masyarakat sudan yang mendukung prinsip pemerintah yang anti-amerika. Seorang Profesor di Universitas Umdurman pernah berkata: "kami tidak akan bergantung kepada Amerika, walaupun tidak memiliki makanan apapun kecuali roti, kami konsisten tidak bergantung pada Amerika". Negara ini dipimpin oleh Umar Basher. Presiden yang berperawakan sederhana, bermasyarakat dan sangat dicintai oleh rakyat. Pakaian sehari-harinya persis sama dengan pakaian masyarakat biasa. Suhu matahari di negri dua Nil ini memang sangat dahsyat, gurun-gurun memberikan dampak besar bagi suhu daerah, khususnya kharthum ibu kota Sudan. Letak Sudan di daerah tropis membuat suhu bertambah ekstrim. Pada bulan April hingga Agustus suhunya berkisar antara 30-50 derajat Celsius. Lebih mengerikan lagi pada tahun 2011 suhu puncak di musim panas mencapai 52 derajat Celsius, Dahsyaaatt kan..??. Sedangkan pada tahun ini musim dingin terasa lebih lama dari biasanya. Sehingga seorang Dosen kami berkata: "ntah..! Kenapa tahun ini musim dingin agak lebih lama, panas yang biasa kami rasakan belum tiba". Padahal pada saat itu suhu sudah sangat ekstrim bagi kami berkisar antara 27-44'C. Dibawah suhu yang begitu dahsyat inilah masyarakat Sudan berjuang demi sesuap nasi dan segelas air. Para ibu dengan menggunakan topi ala kadar dari pagi sudah standby dipinggir jalan, didepannya ada jualan ala kadar seperti kacang-kacangan, jagung dan lain-lain. Dengan penuh sabar dan tabah beliau menunggu pembeli satu persatu dari hari ke hari. Mungkin dalam sehari pendapatannya tidak begitu banyak tapi kesabaranya menjadi qudwah bagi kita. Begitu juga bapak-bapak dengan jualan kecil-kecilan di atas alas plastic sebesar 2x3 meter persegi selalu setia dibawah terik matahari. Berbeda lagi di terminal bus Araby, para pemuda yang umurnya berkisar antara 20-30 tahun. Bermodalkan satu gerobak kecil. Di atasnya ada papan sebesar 1x1 meter persegi dihubungkan dengan gerobak. Dari atas papan itu dijual berbagai macam biji-bijian seperti kacang tanah, lips abyadh (semacam biji labu), kurma, dll. Semua itu sudah dibungkus dengan plastic dihargakan sepound atau lebih. Hampir disetiap jalur angkutan umum ada gerobak penunggu rejeki tersebut. Disampingnya juga terkadang ada ibu-ibu yang sudah tua yang menjual kacang rebus. Terkadang kacang rebus tersebut tidak lagi terasa kacang rebus. Cocoknya bukan kadang rebus tapi kacang panggang karena sudah berjam-jam dipanaskan oleh matahari. Belum lagi bapak-bapak dengan bermodalkan jeregen, rata-rata mereka menenteng dua jeregen, satu di tangan kanan satu lagi dikiri. Bagian atas jeregen dibuat terbuka. Didalamnya diisi air minum, terkadang juga pake es. Mereka menenteng jeregen ini dari satu tempat ke tempat lain yang lebih ramai. Terkadang di pinggir jalan ada 5 orang berdiri berdekatan menjajakan minuman seharga 50 piaster (1/2 pound sudan). Kegigihan mereka dalam mencari rejeki belum sebanding dengan kita. Hal tersebut juga jarang kita dapatkan dinegeri kita. Dipersimpangan lampu merah, ketika kendaraan mulai berhenti tidak asing kalau kita melihat anak-anak dengan kantong plastic di tangannya berisi minuman mineral yang dijajakan kepada pengemudi dan penumpang. Tanpa bosan mereka menawarkan minuman kepada pengemudi atau penumpang. Kalau seandainya tidak dibawah suhu panas yang membakar, hal seperti ini tidak asing kalau dibandingkan dengan daerah lain. Inilah gambaran sekilas tentang kehidupan rakyat sudan yang begitu sabar menjalani kehidupan. Semua mereka yakin bahwa reseki ditangan Allah dialah yang mengatur riski, sedangkan mereka hanya mengambil asbab (sebab) untuk mendapatkan reseki. Lapangan kerja di Sudan masih sangat terbatas apalagi dengan adanya embargo dan peperangan terus menerus sehingga investor-investor susah masuk. Alokasi dana pemerintah lebih focus pada perang sehingga penciptaan lapangan kerja dinomorduakan.

Friday, April 27, 2012

Mesjid Tanpa Tiang

Sangat mengherankan ketika melihat suasana di luar bandara, hal yang pertama terlihat adalah tanah lapang yang di tandai dengan cat dalam ukuran sekitar 10x5m persegi, arah timur dilonjongkan sebagai mihrab. Itulah mesjid ala sudan dengan gaya sangat sederhana, beratapkan langit dan berlantaikan tanah. Tempat tersebut sudah di khususkan untuk salat, tidak jauh dari tempat itu disediakan tempat wudhu yang mempunyai khas tersendiri dibandingkan dengan Negara-negara lain. 

Setelah dua hari di Sudan ada hal yang lebih menarik lagi yaitu ada sebuah mesjid alami juga ala sudan dikawasan Salamah. Mesjid ini sedikit berbeda dari mesjid yang terdapat di bandara. Kali ini, mesjid ini dibatasi dengan semen tingginya sekitar 5cm. Mesjid dilengkapi dengan fasilitas berwudhu yang super sangat hemat. tidak ada tempat wudu' berbentuk kran disana, hanya terdapat kendi-kendi kecil disetiap pinggir mesjid yang berisi air. Inilah kendi-kendi yang disediakan sebagai air wudhu untuk para jamaah. Sambil duduk diatas dinding mesjid (anggap saja dinding, :D) kita mengaliri air keseluruh anggota wudhu dengan menggunakan kendi tersebut. Mungkin ini merupakan bagian pelaksanaan perintah Rasul ketika menyuruh berhemat air ketika berwudhu.

Dari dua contoh diatas bukan berarti di Sudan tidak memiliki mesjid yang berbentuk bangunan. Sangat Banyak mesjid disini yang berbentuk mesjid-mesjid seperti di Negara lain. Mesjid di sudan tetap memiliki corak tersendiri yang membedakan dengan mesjid daerah lain. Akan tetapi mesjid tanpa tiang ini lebih menarik untuk dibicarakan, dalam isitlah lain bisa sebut sebagai mesjid darurat. 

Hampir disetiap kawasan yang ramai penduduk dan jauh dari mesjid jami' menerapkan system mesjid tanpa tiang. Inilah solusi terbaik diamalkan oleh masyarakat untuk mendapatkan pahala jamaah dengan usaha yang lebih kecil. Khusus para penjual mereka lebih memilih berjamaah di tempat tersebut daripada di mesjid umum yang letaknya lebih jauh dari toko mereka. tidak heran ketika kita mendapatkan jamaah salat di pinggir-pinggir jalan atau dibawah rindangnya pohon. inilah salah satu bentuk budaya kebersamaan masyarakat Sudan, Jumlah salat berjamaah lebih banyak dari jumlah mesjid di waktu-waktu salat. Metode mesjid darurat tidak hanya di sudan diterapkan, di Mesir dan Saudi Arabia juga terdapat mesjid-mesjid darurat seperti Sudan. Yang membedakannya adalah masyarakat sudan telah membatasi daerah tersebut sebagai mesjid darurat. Walaupun bukan di waktu salat, masyarakat akan tau bahwa disana ada mesjid tanpa tiang. Masyarakat sudan sudah terbiasa dengan alam terbuka, sehingga mesjidpun beratapkan langit.

Wednesday, April 18, 2012

Hakikat Persahabatan

Persahabatan tidak mudah bagai membalik telapak tangan. Membutuhkan usaha dalam mencari teman sejati. persahabatan juga tidak bisa dibeli dengan harga murah, persahabatan tidak gratis. Anda kalau ingin mendapatkan teman sejati. Jangan berpangku tangan menunggu datang seseorang menyapa, menunggu sosok yang akan memahami keadaanmu, bersenang ataupun bersedih bersama kesenagan dan kesedihanmu. Tidak, sama sekali bukan itu cara mendapatkan teman yang sebenarnya.

Semua kita menginginkan seorang sahabat yang baik, bahkan seorang penjahat menginginkan sahabat baik yang bisa memahaminya dalam segala masalah dan mudah untuk diajak kompromi. Apalagi mereka yang berhati malaikat, pasti mengingkan sahabat berkualitas hati malaikat. Hal pertama yang mesti dilakukan adalah dengan memperbaiki diri sendiri menjadi sosok yang berhati malaikat sehingga kemudian bisa menarik teman yang sejenis. Kalau seandainya ada yang mengeluh relasinya yang kurang baik dengan sahabat, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah kembali kepada dirinya sendiri dan memeriksa segala aib jiwa, mempertanyakan sisi mana yang membuat teman kabur. Kalau anda berlaku keras maka orang sekelilingmu akan menjauhimu. 


Imam Al-Ghazaly berkata: "persahabatan adalah buah dari budi pekerti yang baik, sedangkan perpisahan dengan seorang teman adalah buah dari akhlak tercela". Abu Hurairah bertanya kepada Rasul, "apa itu budi pekerti yang baik wahai Rasul? Rasul menjawab: "Anda menjalin hubungan dengan orang yang menjauhimu, memaafkan orang yang menzalimimu dan memberikan kepada orang yang pelit terhadapmu. 

Perhatikan ketika Allah mewahyukan kepada nabi Musa as. Wahai musa apa yang telah engkau kerjakan untukku hari ini?. Nabi Musa as berkata: "Wahai tuhanku, aku telah melakukan salat, puasa, meberikan sadaqah dan zakat, semua itu aku kerjakan untukmu wahai tuhanku. Allah menjawab: "Sesungguhnya salat adalah burhan, puasa sebagai perisai, sadaqah sebagai pelindung, zakat sebagai cahaya semua itu untukmu, amalan mana yang untukku?". Nabi Musa berkata: "wahai rabb-ku tunjukan padaku amalan yang special untukmu. Allah menjawab: "Wahai Musa,, apakah kamu mencintai seseorang karenaku, atau kamu membeci sesuatu karenaku". Kemudian musa mengetahui bahwa amalan yang paling mulia adalah cinta dan benci karena Allah. 

Sesungguhnya persahabatan dan cinta yang didasari karena Allah hal yang sangat tersembunyi dan tidak bisa diakali. Karena niat dan perbuatan yang membenarkan ungkapan tersebut. Ketika seseorang mangakui mencintai seseorang karena Allah tapi pada hakikat bukan atas dasar Allah maka akan menjadi boomerang bagi dia. Dalam hal ini Imam Al-Ghazaly membagikan tingkatan persahabatan sesuai dengan tujuannya kedalah 4 jenis. 
1. Mencintai seseorang karena kepribadiannya baik itu karena wujud batiny atau karena wujud dzhahir. Akan tetapi keterikatan batin dan dhahir tidak selamanya menjadi dasar terwujud persahabatan yang kokoh. Kesamamaan sifat membuat dua sahabat saling mendekat. 
2. Seseorang mencintai orang lain dengan tujuan meraih keuntungan dibaliknya. Dalam kata lain menjadikannya sebagai perantara untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut hanya terbatas didunia saja tidak bersambung ke akhirat. Ini tidak termasuk dalam kategori hubb fillah.
3. Seseorang mencintai orang lain dengan tujuan meraih keuntungan dibaliknya. Menjadikannya sebagai perantara untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan tersebut bisa dipanen mulai dari dunia sampai akhirat. Inilah yang termasuk dalam mencintai karena Allah (hubb fillah). Seperti seorang murid mencintai syaikhnya.
4. Cinta karena Allah dan untuk Allah. Inilah martabat yang paling tinggi. Seseorang mencintai orang lain sama sekali bukan karena ilmu atau amal yang ingin didapatkan pada orang yang dicintai. Ketika sifat ini tertanam di dalam hati maka berbuahkan cinta kepada orang-orang yang mencintai Allah, cinta pada orang yang mempunyai sifat diridhai Allah, bahkan mencintai semua makhluknya, karena semua makhluk diciptakan karena kekuasan Allah. 
Tidak semua oranng pantas dijadikan sahabat, diantara sifat seorang sahabat yang mesti didekati adalah: 
1. Cerdas
2. Berbudi pekerti baik
3. Bukan orang fasik
4. Bukan ahli bid'ah
5. Bukan pencinta dunia

Imam Ali r.a  meberikakan wasiat kepada anaknya, Wahai anakku,
1. Jauhilah bersahabat dengan orang bodoh, karena dia hanya ingin memanfaatkanmu kemudian mencelakaimu.
2. Jauhilah bersahabat dengan orang kikir, karena ia akan menjauhimu ketika kamu memerlukannya.
3. Jauhilah bersahabat dengan pendosa, karena ia akan menghilangkan martabatmu suatu saat nanti.
4. Jauhilah bersahabat dengan pembohong, karena ia bagaikan fatamorgana; menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh.
Inilah sedikit mengenai persahabatan, semoga bermanfaat. Hampir seluruh isi tulisan ini dikutip dari buku Ihya Ulumuddin karya Imam Al-Ghazaly yang kemudian dibahasakan secara kontemporer oleh Doktor Saad Alhakim sehingga sesuai dengan kehidupan abad 20. 

Monday, March 26, 2012

Warung Kopi Transparan di Sudan

Pasti penasaran dengan warung kopi transparan yang terdapat di Sudan. Keunikan ini tidak bisa didapatkan di Negara lain selain disudan. Sebagian tempat di Mesir mempunyai cirri khas seperti tempat ngopi sudan. Akan tetapi tidak ada yang mempunyai suasana dan kesan seperti suasana di Sudan. Sudan menjadikan hal ini sebagai tempat khusus untuk ngopi.


Bagi pecandu kopi tidak usah khawatir atau resah ketika berada di negri dua nil, Sudan. Hampir di setiap sudut kota tersedia tempat kopi yang sangat alami. Biasanya ibu-ibu atau gadis sudan yang menyajikan kopi alami ini. Penjualan kopi di Sudan tak ubah seperti penjualan gorengan di sepanjang jalan Banda Aceh-Medan. Kopi hanya sebagai symbol mewakili minuman-minuman lain yang yang ada ditempat itu. Seperti teh susu, kopi susu, susu jahe, kopi jahe dll. (kalau ada kopi dingin lebih2 nikmat lagi, hehe)

Sebenarnya bukan pada jenis minuman yang disediakan oleh ibu-ibu itu yang menarik untuk dibicarakan, karena semua jenis minuman itu bisa didapatkan di tempat lain. Namun hal yang tidak terbayangkan sebelumnya adalah cara penyajian minuman yang sangat alami dan klasik. Sama sekali tidak membutuhkan pada minyak tanah ataupun gas. Inilah yang menjadi daya tarik tersendiri ketika melihat warung kopi di Sudan. Kesemua jenis minuman itu dipanaskan dengan arang. Air minum juga di panaskan dengan arang hingga mendidih. Oleh karena itu Kopi di Sudan memiliki aroma khas yang tidak didapatkan pada kopi yang dipanaskan dengan minyak tanah ataupun gas. Inilah hal yang sangat unik yang ada di Negara pengimpor minyak terbesar ke china. 

Tempat pemuda bersuka ria dengan secangkir kopi itu sangatlah sederhana dibandingkan tempat-tempat lain (ex. Starbuck, hehe), tempat ini beratapkan langit dan berlantaikan tanah tuhan. Para penjual hanya bermodalkan sebuah meja kecil dengan beberapa gelas serta satu tungku arang dengan beberapa cerek diatasnya. Di depannya ada beberapa tempat duduk terkadang bukan seperti kursi biasa. Dia Terbuat dari besi tingginya 15 cm dari tanah, berbentuk bundar di bagian atasnya, Berdiameter sekitar 30 cm yang kemudian dirajut dengan tali diatasnya sehingga terasa nyaman ketika mendudukinya. Disinilah tempat para pemuda berbagi suka dan duka sambil meresapi aroma kopi khas Ethiopia. Kedai kopi terbuka inilah yang kemudian saya menyebutnya dengan kedai kopi transparan. 

Monday, March 19, 2012

Muwashalat di Sudan

Sekitar beberapa tahun yang silam banyak orang beranggapan bahwan muwashalat di sudan sangat terbelakang. Bahkan Sebagian sempat pula menghayal; kemana-mana terpaksa menggunakan keledai atau bighal di atas jalan bebatuan atau area padang pasir. Tapi itu hanya komentar-komentar yang tidak bersumber. Banyak hal-hal yang disudan yang sangat berbeda dengan apa yang pernah kita dengarkan. Bahkan ada hal-hal baru yang tidak pernah kita jumpai di Negara lain. Percaya tidak..!!

Ada beberapa jenis muwashalat di Sudan; riksyah/bemo, amdjad (pengganti taxi) dan angkutan umum. Riksyah disini masih sama seperti tempat lain. Perbedaannya cuma pada ongkosnya. Sedangkan amdjad atau ditempat laein lebih dikenal dengan taxi. sangat jarang taxi yang berbentuk sedan, hanya sebagian tempat saja yang menggunakan sedan. amdjad merupakan muwashalat yang lumayan mahal dibandingkan dengan yang lain. Satu amdjad bisa menampung lebih kurang enam orang. 

Transportasinya masih murah di bandingkan dengan Mesir dan negera-negara lain, apalagi Saudi Arabia. Sekali naik angkutan umum mengeluarkan ongkos dibawah satu poun sudan dengan fasilitas yang rendah. Ada yang 60 piaster ongkosnya dan ada yang 50. Kalau diluar suhu udara lagi di atas 40'C maka penumpang juga ikut merasakan hawa panas. Seandainya masih elergi dengan cuaca panas. Jangan pernah panic atau atau takut ke Sudan. Masih satu alternative lain. Yaitu menggunakan bus fuul AC dengan fasilitas mewah. Cukup membayar se-Pound bisa merasakan fasilitas ekslusif tersebut. 

Karakter masyarakat selalu menentukan sebuah kondisi dan tradisi. Masyarakat Sudan yang adem-adem aja membuat kesan di bus sangat berbeda. Sangat berbeda dari Mesir yang selalu penuh dengan keributan dan pertengkaran yang sering terjadi di jalan-jalan. Sangat Berbeda dengan sudan. Penuh keunikan, penuh keramahan, ketenangan dan kesopanan. Suasana dan keadaan di dalam bus mencerminkan masyarakat yang penuh adab dan sopan santun. Setiap penumpang menempati satu kursi untuk duduk dan tidak diperbolehkan berdiri. Sehingga Sejauh apapun perjalanan kita tempuh kita masih bisa bertahan di dalam mobil sambil duduk menikmati pemandangan klassik di Sudan. 

Satu hal yang menakjubkan di negri dua nil ini adalah cara memberhentikan bus atau riksyah pada tujuan. Cukup membunyikan jari seperti di tarin-tarian atau membunyikan "sssstt" dengan mulut maka supir akan memberhentikannya angkutan umum ditempat yang kita inginkan. Aneh..! Didalam angkutan tidak terdengar suara sama sekali. Bahkan kernet yang yang mengutip uang dari penumpang tidak mengeluarkan suara ketika meminta uang. Bayangkan…!!. Sama ketika penumpang memberhentikan angkutan umum, kernet juga sambil membunyikan jari atau ber-ssstt ketika meminta ongkos tiket. Bukannya bisu tapi itulah orang Sudan. Ntah mereka menonjolkan ketenangan didalam bus dengan tidak bersuara atau suhu panas membuat mereka menghemat suara. Biar sosiolog yang mencari rahasia dibalik semua ini.


Pengumpulan Al-Quran; Bacaannya

RINGKASAN ULUMUL QURAN AZ-ZARQANI DALAM MANAHIL IRFAN Pengumpulan Al-Quran 1.       Pengumumpulan Al-Quran memiliki dua pengertian; pengumpu...